Aku terengkuh pada tepi buana
Terhanyut oleh gemercik air
Embun pun iba melihat rancunya diri
Seolah denyut tak lagi bergeming
Hari terlewati tanpa pelangi
Karena kau jauh bahagia di sana
Tak pernah merasakan hampa
Dengan seorang penggantiku
Ingatkah kau pada rinai hujan
Kita bersenyawa menjadi genangan
Lantas terserap lalu mengering
Kemudian hilang tanpa bekas
Letih ku bila harus menunggu
Sesuatu yang tak pasti
Terkubur dalam tanah pengharapan
Hingga hati terbangsai pada bumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar